NEWS
DETAILS
Jumat, 06 May 2016 21:00 - Honda Community

Liburan panjang awal bulan Mei ini membuat beberapa ruas jalan mendadak padat kendaraan, hal ini lantaran banyak penduduk Jakarta maupun pinggiran Jakarta pada menghabiskan waktu dengan berlibur keluar kota.

Kalau sudah begitu, ke mana harus melarikan diri dari polusi Ibu Kota untuk sekadar menghirup oksigen lebih banyak dan bersantai di bawah rindangnya pepohonan nan hijau?

Tenang saja, ternyata kota-kota di sekitar Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Bogor masih punya lokasi yang menyuguhkan pemandangan teduh dan menyegarkan. Paling utama, untuk ke sana cukup beberapa jam saja, tidak menguras tenaga berlebih.

Berikut ini lokasi-lokasi wisata di kota-kota pinggiran Jakarta yang bisa bro/sis sambangi.

Situ Gede

Berlokasi di Kelurahan Situgede, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, situ atau danau Gede ini biasa dikunjungi warga setempat untuk memancing atau sekedar "nongkrong" bersama kawan. Meski begitu, telaga yang dipagari hutan penelitian milik Badan Litbang Kehutanan ini cukup terawat.

Tak cuma duduk santai, bro/sis bisa mencoba mengitari danau seluas 6 hektar ini menggunakan perahu bebek. Atau, bro/sis bisa berjalan-jalan di tengah rimbun hutan. Jika lapar menyerang setelah lelah bertualang, bro/sis bisa menikmati makanan hangat atau menyeruput kopi di warung-warung sekitar danau.

Letak telaga tak terlalu jauh pula, hanya 10 kilometer dari pusat Kota Bogor atau 3 kilometer dari utara Terminal Bubulak.

Muara Gembong, Bekasi

Berjarak 70 kilometer atau sekitar 2 jam perjalanan dari pusat Kota Bekasi terhampar "sabuk" hutan mangrove sepanjang 17 kilometer. Di sini, cukup membayar Rp 70.000, bro/sis sudah bisa ikut tur menjelajahi hutan bakau dengan sampan dan menyantap ikan bakar.

Eits, bukan sekadar berkeliling menikmati pemandangan, pengunjung akan dibekali ilmu menanam dan melestarikan pohon bakau. Jika ke sana, bro/sis harus menanam setidakya satu pohon bakau.

Tak jauh dari lokasi hutan bakau, bro/sis bisa bermain ombak di Pantai Muara Bendera. Di sini, bro/sis akan disuguhi pemandangan burung-burung laut yang sedang migrasi dari Laut China Selatan dan Samudera Pasifik.

Namun, itu hanya bisa bro/sis nikmati bila waktu tamasya bertepatan dengan musim migrasi burung pada September hingga Februari. Jika beruntung, bro/sis bisa pula berjumpa pula dengan lutung hitam, salah satu hewan langka. Bahkan, bro/sis juga mungkin bertemu buaya rawa!.

Tanah Tingal

Awalnya lahan rimbun seluas 9 hektar ini digunakan sebagai rumah peristirahatan keluarga mantan Menteri Penerangan Boediardjo, sampai kemudian disulap menjadi hutan kota—paru-paru Kota Tangerang Selatan pada 1985.

Selain tanaman, banyak binatang juga menghuni Tanah Tingal. Mereka sengaja dibiarkan berlarian bebas, tak dikandangi. Sekitar 30 spesies burung, misalnya, terbang riang dan hinggap sesuka hati. Suara mereka merdu dan bisa menenangkan hati.

Bro/sis pun bisa duduk santai di tepi danau buatan yang berfungsi menampung air hujan, atau berlindung dari sengatan matahari di bawah pohon beringin Bhodi.

Tak hanya itu, Tanah Tingal menyuguhkan fasilitas perahu, area kemping, kolam renang, rumah adat, kebun sayur, sawah, pondok menginap, dan masih banyak lagi. Jika berminat berkunjung, Tanah Tingal berada kira-kira satu jam perjalanan dari Jakarta, tepatnya di Jalan Merpati Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

foto: travel.kompas.com

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK