NEWS
DETAILS
Kamis, 27 Sep 2018 18:16 - Honda Community

Bro, tahukah jika alat musik Sapeq asal Kalimantan adalah alat musik pengiring perasaan.

Maka dari itu ada istilah tua “Sape’ benutah tulaang to’ awah.”

Sang berarti Sape bisa meremukan tulang-tulang arwah gentayangan.

Terlepas dari arti mistik, faktanya  memang suara yang dihasilkan alat musik petik Sampeq memang bisa bikin merinding siapapun yang mendengarnya.

Musik tradisional Sampeq sendiri bisa memberi ketenangan bagi pendengar.

Semacam anti depresan dalam bentuk auditori.

Untuk bro yang tinggal di Kalimantan, pasti tahu lah alat musik ini.

Menurut cerita, ada makna dibalik bentuk Sampeq memanjang seperti dayung.

Bagian dasarnya cembung seperti perahu.

Bentuk dayung dan perahu itu ternyata menjadi cerita legenda muasal Sampeq.

Konon, menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut, bermula dari mimpi seseorang yang selamat dari perahu karam.

Mimpi tentang sebuah instrumen musik yang asing di telinganya.

Saat tersadar, orang itu pun membuatnya. Jadilah Sampeq, dayung yang berdawai.

Dalam bahasa lokal, Sampeq artinya “memetik dengan jari”.

Sebagai alat musik tradisional, Sampeq nggak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan tapi juga punya peran penting dalam kehidupan masyarakat Dayak.

Penyebutan Sampeq di kalangan masyarakat Dayak juga berbeda-beda.

Orang Dayak Kenyah biasa menyebutnya Sampeq, sedangkan masyarakat Dayak Bahau biasa menyebutnya Sape, Dayak Modang menamainya Sempe, Dayak Tunjung dan Benuaq menyebutnya Kecapai.

Alat musik ini punya peran penting dalam pelaksanaan upacara-upacara adat. Sampeq sering dimainkan pada saat pesta adat dan Gawai Padai (acara syukuran atas hasil panen padi).

Senar Sampeq awalnya memakai rotan yang diraut, atau serat pohon Enau, karena mudah putus saat dimainkan, hingga akhirnya digunakan senar gitar.

Sampai sekarang, kepercayaan akan tuah Sampeq masih diyakini oleh para sesepuh Dayak, misalnya ketika Sampeq dimainkan dalam suatu upacara adat. Saat bunyi petikan Sampeq terdengar, semua orang akan terdiam, kemudian terdengar sayup-sayup lantunan doa atau mantra yang dibacakan bersama-sama.

Dalam suasana seperti ini, nggak jarang di antara mereka ada yang kerasukan roh halus atau roh leluhur.

Nah, alat musik Sape kini juga sudah banyak dijual bebas bro dan bisa jadi souvenir menarik saat Honda Bikers Day Regional 2018 nanti di Samarinda. Keren kan!

 

 

Sumber Foto : KameraJakarta

 

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK