NEWS
DETAILS
Jumat, 25 Aug 2017 07:53 - Koentoel Soerobojo

Assalamu'alaikum wr wb.

Selamat pagi guys, jumpa lagi ma mimin nih setelah lama tenggelam dalam kesibukan. Kali ini mimin mau bahas tentang upgrade engine dengan bijak. Sebelum kita kupas masalah ini perlu kita cermati bahwa tujuan kita untuk meng-upgrade mesin itu apaan si???, untuk mencapai performa???, untuk mencapai "kegaharan" mesin????, atau biar kekinian???. Pertanyaan yang sering terngiang di telinga kita, simple namun berisiko, kalo mau mencapai performa yang kita inginkan haruslah didasari dengan pengetahuan kita akan part yang kita upgrade. Mari kita simak bagian yang sering di oprek para tuner untuk mencapai performa yang kita inginkan berikut ini:

1. Cylinder Head/ Kepala Silinder/ (bahasa Bengkel Kop)

Pic 1.1 Kepala Silinder

 

Pic 1.2 Komponen Kepala Silinder

Kepala Silinder merupakan penutup dari Silinder blok yang berisi komponen mekanisme katup yang menggerakkan katup IN dan EX, serta terdapat kubah kecil yang disebut ruang bakar/ combustion chamber yang merupakan otak dari performa dari suatu mesin. Dengan kata lain tenaga yang dimiliki oleh suatu mesin salah satunya disebabkan oleh ruang bakar yang di setting ulang dari pabrikan motor. Biasanya para tuner melakukan modifikasi terhadap katup masuk dan buang serta saluran masuk dan buang untuk memperoleh asupan campuran udara dan bahan bakar yang maksimal dan pembuangan gas sisa pembakaran yang maksimal. Selain itu memodifikasi poros nok/ noken as biasa dilakukan untuk menginginkan bukaan katup yang maksimal serta waktu/durasi putaran poros nok yang diinginkan, Menurut sang empunya UNYEEL MOTOR yang beralamat di Ploso Timur 3 Surabaya, "lek sek awal - awal gak usah dulinan noken, toh noken standart pabrik yo enak lek noto e bener (kalau masih awam gak perlu bermain di noken as, toh noken as bawaan pabrik ya maksimal kalau penataan mesinnya benar)". Di lain sisi memodifikasi noken as yang tidak tepat akan menyebabkan bahan bakar akan keluar dari karburator alias "nyembur - nyembur" dari karburator kita yang dapat menyebabkan penurunan performa mesin motor kita. Jadi untuk tuner beginner atau yang masih belajar gak perlu bermain pada part noken as toh dengan memodifikasi katup sudah berasa beda dari katup bawaan pabrik.

 

2. Cylinder Block/ Blok Silinder

Pic 1.3 Silinder blok

Blok silinder merupakan wadah dari piston/torak/seher serta ring piston yang juga sebagai otak dari proses kerja mesin bakar torak yang bekerja sepanjang TMA (Titik Mati Atas) menuju TMB (Titik Mati Bawah) terus berulang - ulang. Hal selalu dilakukan para tuner pada part ini adalah penggantian piston yang yang lebih besar dari bawaan pabrik. Namun hal yang perlu dicermati adalah setiap benda apapun memiliki kapasitas dan kemampuan masing - masing oleh karena itu untuk mencapai performa yang diinginkan haruslah diperhatikan hal tersebut. Seperti pada bahasan sebelumnya mengenai pemilihan jenis silinder blok, silinder blok pada kendaraan memiliki beragam jenis diantarnya Allumunium Alloy, Iron Cast, dll memiliki kemampuan masing masing dalam pelepasan panas yang dihasilkan oleh kerja mesin, pemilihan piston pun harus diperhatikan ukuran serta gesekan yang dihasilkan. Jika piston yang digunakan terlalu besar maka gesekan yang dihasilkan pun juga besar.

 

3. Crankshaft/ Poros Engkol/ As Kruk/ Bandul

Pic 1.4 Crankshaft/Poros Engkol/As Kruk/Bandul

Crankshaft merupakan komponen yang merubah gerak translasi pada piston menjadi gerak rotasi melalui Connecting Rod/ Stang Seher. Para tuner biasanya memodifikasi dengan cara merubah dudukan Big Pen Connecting Rod dengan harapan langkahnya menjadi panjang/ Long Stroke. Dengan merubah dudukan big pen con rod beberapa mm dari awal mula maka panjang langkah piston akan menjadi lebih panjang dari bawaan pabrik. Misal langkah pada Honda C 70 aslinya adalah 41,4 mm big pen digeser 3 mm menjauhi titik pusat maka panjang langkah yang dihasilkan adalah: 41,4 mm : 2 = 20,7 mm digeser 3 mm menjauhi titik pusat maka titik big pen menjadi 23,7 mm, maka panjang langkahnya menjadi 23,7 mm X 2 = 47,4 mm. Atau dengan cara berikut: 41,4 mm + 6 mm (3mm X 2) = 47,4 mm. Simak Ilustrasi Berikut:

Pic 1.5 Ilustrasi geser big pen Con Rod

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa jika kita menggeser 3 mm dari titik awal con rod bawaan pabrik kita akan memperoleh pertambahan panjang langkah sebesar 6 mm, karena piston berjalan dari TMA ke TMB maka crankshaft berputar 180 derajat istilah itulah yang disebut dengan Stroke-an. Namun ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memodifikasi titik big pen con rod yaitu bila titik con rod pada kedua sisi daun as kruk haruslah sama jika tidak maka akan berpengaruh pada getaran yang dihasilkan pada mesin. Maka dari itu tuner yang bijak akan mencomot askruk dengan model yang sama namun lebih panjang dari pada harus menggeser titik big pen con rod yang belum tentu tepat dikedua sisi daun askruk, (misal: askruk C70 dengan langkah 41,4 mm disubtitusi dengan Askruk milik Honda Astrea 800 yang memiliki panjang langkah 48,5 mm).

 

4. Crankcase/Rumah Engkol

Pic 1.6 Crankcase sisi kiri

 

Pic 1.7 Crankcase sisi kanan

Dari namanya yaitu crankcase/rumah engkol merupakan rumah dari poros engkol yang berfungsi sebagai wadah dari poros engkol serta transmisi pada mesin sepeda motor. Letak serta dimensi dari crankcase menyesuaikan dari besarnya komponen yang ada di dalamnya yaitu menyesuaikan dari dimensi askruk serta dimensi transmisi yang ada di dalam crankcase. Pada part ini biasanya para tuner mengupgrade dengan cara memperbesar diameter lubang tempat dari dinding silinder serta memperbesar diameter rumah tempat daun poros engkol. Namun ada hal yang perlu diperhatikan bahwa pada crankcase terdapat wadah yang digunakan untuk menampung sirkulasi oli mesin dengan tujuan untuk melumasi diding silinder yang bergesekan dengan piston yang melumasi dinding silinder dari "cidukan" poros engkol yang berputar.

Pic 1.8 Wadah oli mesin padacrankcase

Apabila wadah tersebut dihilangkan karena mencomot askruk dengan daun yang terlalu besar maka oli dari sirkulasi mesin tidak akan tertampung pada wadah tersebut dan oli mesin akan langsung jatuh berada di dasar crankcase, akibatnya oli tidak akan tertampung pada wadah tersebut dan pelumasan pada dinding silinder berkurang yang akan menyebabkan panas yang berlebih serta bisa menyebabkan piston akan mudah lecet/aus, selain itu bantalan pada big pen con rod akan mudah aus. Maka dari itu pemilihan askruk dalam meng-upgrade mesin harus diperhatikan, jangan sampai menyebabkan kerusakan komponen mesin lainnya dikemudian hari.

 

Itulah guys ulasan kali ini semoga dalam meng-upgrade mesin untuk mencapai performa yang maksimal kita akan menyebabkan penyesalan dikemudian hari serta cost yang dikeluarkan dalam perawat mesin pun tidak terlalu memakan saku kita xixixiixixi.

Wassalamu'alaikum wr wb.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK