NEWS
DETAILS
Jumat, 11 Nov 2016 18:39 - Honda Community

Petualangan Wheel Story season 4 saat ini telah kembali berada di Indonesia masuk melewati perbatasan negara di Atambua lalu riding sampai ke Kupang dan dari sana kami menumpangi ferry mengarungi laut Sawu hingga ke Flores. Pelayaran panjang hingga 16 jam diatas ferry membuat kami bosan, untunglah setiba di Flores (dari pelabuhan Aimere) cuaca bersahabat sehingga perjalanan menuju Ende (balik ke arah Timur) menjadi menyenangkan karena pemandangan gunung dan laut bikin betah ditambah jalanan berkelok dan mulus makin bagus.

Di Ende kami pun mampir ke Rumah Pengasingan Bung Karno di pusat kota Ende yang merupakan tempat Soekarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik pada 14 Januari 1934. Puas kami mengelilingi kota Ende yang panas, lanjut riding arah Timur, mengarah ke pegunungan yang adem, tak begitu lama menikmati jalan mulus meliuk-liuk, sampailah di desa Moni yang sejuk.

Setelah berhasil mendapat penginapan yang cocok, melihat langit yang masih biru dan matahari masih tinggi, kamipun langsung tancap gas ke Taman Nasional Kelimutu yang tak jauh dari Desa Moni. Sesampai di area parkiran, kamipun harus berjalan kami sejauh 1 Km untuk melihat danau ini dari dekat.Ada 3 danau disana, Danau Atapolo (berwarna hijau toska) dan Danau Atambupu (berwarna putih susu) posisinya berdampingan sedangkan 1 lagi Danau Nuwa Muri Ko'o Fai (berwarna biru) berada agak terpisah di sebelah barat. Dan kalau kita ikutin anak tangga hingga sampai ke tugu maka kita pun sudah berada pada ketinggian kira-kira 1640 mdpl.  Berdiri disini serasa berada dalam kedamaian dan kesejukan alam. Luar biasa Kelimutu!

Petualangan berlanjut. Kembali ke jalan raya mengarah ke arah Barat, kembali melewati Ende, riding dari pesisir pantai hingga pegunungan hijau melewati daerah pedesaan dengan jalanan penuh tikungan tajam hingga dapati Bajawa, salah satu kota dingin di tengah-tengah pulau Flores, dinginya minta ampun sampai tidur harus pakai selimut tebal, apalagi mau mandi, airnya sedingin air es, mengingatkan perjalanan Wheel Story waktu di New Zealand.

Luar biasa dinginya. Sore itu hujan lebat dan kami hanya bermalasan di penginapan sambil menikmati kopi Flores dengan  aroma yang  khas. Keesokan harinya seperti biasa pagi dengan langit biru menyambut. Kami gas ke arah Selatan sekitar 20 Km menuju kampung Bena, sebuah kampung yang telah ada sejak 1200 tahun yang lalu berada di bawah kaki gunung Inerie, luar biasa penduduk disini tetap menjaga tradisi yang ada secara turun-temurun.

Cukup unik kampung ini, ada 40 rumah yang saling mengelilingi dan di tengah-tengah kampung terdapat bangunan yang menyerupai bagha yang berbentuk seperti pondok kecil serta ngadhu berupa bangunan bertiang tunggal dan beratap ijuk. Beberapa masyarakat terlihat sedang menenun dan menjemur hasil ladang seperti cengkeh dan pala. Anak-anak kampung asik bermain di tengah kampung dan tak menghiraukan turis yang lalu-lalang.
kami melanjutkan perjalanan hingga Ruteng setelah itu lalu bermalam di sana sebelum petualangan kami lanjutkan hingga ke Labuan Bajo.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK