NEWS
DETAILS
Minggu, 24 Jan 2016 14:50 - Paguyuban Honda Kudus

Sejumlah mobil dinas milik pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus rusak mesinnya, akibat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang diduga bercampur air. Pemilik SPBU siap untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi.

Mereka yang merasa dirugikan tersebut, kemudian melaporkan ke Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus. Satu di antaranya adalah Asisten 2 Sekda Kudus Budi Rahmat, yang pada Senin (11/1/2016) kemarin, melaporkan bahwa mesin mobil dinasnya harus turun mesin, setelah mengisi pertamax di SPBU Jalan Ahmad Yani Kudus.

Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Sudiharti mengatakan jika pihaknya memang mendapatkan komplain dari asisten 2 terkait masalah itu. ”Biasanya memang mobil dinas diisi di SPBU Jalan Ahmad Yani ini. Nah, diketahui kemudian mesin mobilnya harus turun mesin setelah mengisi pertamax,” terangnya, Selasa (12/1/2016).

Mendapati komplain seperti itu, menurut Sudiharti, pihaknya kemudian mengecek langsung ke pemilik SPBU di Jalan Ahmad Yani tersebut. ”Saya minta supaya dicek kondisi tangki pertamaxnya. Apakah kemudian bermasalah atau tidak,” jelasnya.

Diduga, BBM pertamax yang dijual di SPBU tersebut, tercampur dengan air. Sehingga jelas saja akan merusak mesin kendaraaan, yang kemudian membuatnya sampai harus turun mesin.

Sebagaimana kebanyakan para pemilik mobil dinas di lingkungan Pemkab Kudus, SPBU di Jalan Ahmad Yani tersebut memang sering menjadi lokasi pengisian BBM bagi kendaraan dinas mereka masing-masing.

Bahkan, setelah mendapat laporan dari asisten 2 mengenai kerusakan mesin mobil dinasnya, Sudiharti yang juga sering mengisi pertamax di SPBU yang sama, juga memeriksa kendaraannya.

”Begitu pas Senin (11/1/2016) saya dikomplain Pak Asisten 2, saya juga ngecek mobil dinas saya. Ternyata kata anak saya yang memeriksa mobilnya, dikatakan bahwa bahan bakarnya tercampur air. Makanya langsung dikuras sama anak saya,” paparnya.

Selain itu, ada dua orang lainnya yang juga mengeluhkan hal yang sama, mengenai kerusakan mesin mobil mereka. Itu sebabnya, Sudiharti langsung menelepon pemilik SPBU. ”Dan pemiliknya juga langsung menguras tangki pertamax. Dan hari ini (12/1/2016), kita pastikan bahwa semua memang sudah bersih dan normal lagi,” tuturnya.

Pemilik SPBU: Tangkinya Kemungkinan Kemasukan Air Hujan

Kasus turun mesinnya mobil dinas milik pejabat di lingkungan Pemkab Kudus akibat mengisi BBM jenis pertamax di SPBU Jalan Ahmad Yani, memang cukup membuat pemilik SPBU kerepotan.

Salah satunya karena pemilik harus menguras seluruh isi tangki pertamax yang dimilikinya. Pasalnya, Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar meminta supaya hal itu dilakukan, agar tidak timbul kejadian serupa.

”Kita memang meminta pemilik SPBU agar memperbaiki kerusakan tersebut. Karena sudah merugikan konsumen. Kita tidak ingin kejadian ini terulang kembali,” tegas Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Sudiharti, Selasa (12/1/2016).

Pemilik SPBU Jalan Ahmad Yani Joko Santoso mengatakan, pihaknya tidak mengetahui jika pertamax yang dijualnya bermasalah. ”Saya baru tahu setelah ditelepon kepala dinas dan diberitahu soal itu,” ujarnya.

Joko menjelaskan bahwa diduga tangki pertamax di SPBU miliknya, kemasukan air hujan. Sehingga membuat komponen BBM menjadi berubah. ”Itu diketahui setelah anak buah saya memeriksa tangkinya,” katanya.

Persoalan ini, menurut Joko, merupakan kesalahan dari anak buahnya. Mereka dinilai teledor tidak mengecek persoalan tangki ataupun isinya dengan cermat. ”Ya, memang kesalahan anak buah saya itu. Tapi memang selama ini juga tidak ada yang komplain masalah ini,” tegasnya.

Namun, joko menegaskan bahwa pihaknya siap bertanggung jawab atas kerusakan yang timbul, akibat dari peristiwa tersebut. ”Saya siap bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Nanti kalau memang ada yang komplain atau minta pertanggungjawaban, kami siap bertanggung penuh,” tegasnya.

Kerusakan mesin mobil dinas, kabarnya juga bukan hanya menimpa Asisten 2 Sekda Kudus Budi Rahmat saja. Namun, kendaraan dinas milik Sekda Kudus Noor Yasin, juga dikabarkan mengalami hal serupa. Namun, informasinya speedometer mobil dinas milik sekda tidak bisa berjalan dengan baik.

Asisten 2 Sekda Kudus Budi Rahmat sendiri adalah orang yang kali pertama komplain terkait hal ini. Selain itu, beberapa orang juga mengajukan komplain yang sama ke dinas.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK