NEWS
DETAILS
Selasa, 04 Apr 2017 17:37 - Paguyuban Honda Kudus

Bro n sis malam minggu kemarin kita berkunjung disalah satu tempat kopdaran anggota dari paguyuban Honda kudus, satu satunya club Honda beat dikudus wah sudah pada berjajar aja Honda Beat tempat kopdar mereka di tepi Jalan Jendral Sudirman, Desa Barongan, Kota Kudus, club Honda beat dikudus biasa disapa dengan KBC, KBC sendiri  berdiri sejak tahun 2012, dan sudah mendapat perizinan dari Polres Kudus serta menjadi anggota resmi dari paguyububan Honda kudus sebagai divisi matic. Tak hanya di Kudus, klub motor Beat juga ada tingkat provinsi yakni Orbit Jawa Tengah, yang melakukan kopdar rutin setiap enam bulan sekali. Untuk tingkat Nasional ada Republik Beat Indonesia (RBI), juga melakukan Kopdar rutin setiap satu tahun sekali.

Kohnex  salah satu anggota dari Kudus beat Club bagaimana sih juga syarat untuk bergabung dengan KBC. “Kalau ada yang ingin gabung kami sangat mempersilahkan. Yang penting motor lengkap, menyerahkan foto copy STNK, KTP dan SIM,” jelas Warga Desa Jepang Wetan, Kecamatan Mejobo, Kudus itu

Abdul Aziz, Ketua KBC, mengungkapkan, anggota komunitasnya melakukan kegiatan kopdar rutin setiap malam Minggu di depan Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 6722 Kudus. Selain kopdar, KBC juga ada Kopdar Santai (Kopsan) yang dilakukan saat dibutuhkan kumpul mendadak. Dan setiap Kopdar, seluruh anggota dikenakan biasa untuk uang kas Rp 3 ribu.

“Uang kas biasanya kami gunakan untuk kegiatan sosial, membeli perlengkapan, dan menjamu tamu klub Beat dari luar daerah yang datang berkunjung. Kalau ada anggota yang sakit juga kami bantu dengan uang kas. Saat ini anggota kami sekitar 28 orang,” ungkap Kohnex, sapaan akrab Abdul Aziz.

Eh ternyta ada salah satu dari anggota Kudus Beat Club cewek to, wah ladys bikerse kudus beat club (KBC) yuk kenalan, namanya Dian, begitu dia akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, dirinya sempat dilarang oleh orang tua untuk ikut kumpul klub motor. Dia memang sudah senang dengan motor sejak masih sekolah menengah pertama (SMP). Meski sering dilarang dan dimarahi orang tuanya, dia masih suka sembunyi-sembubyi kumpul dengan klub motor.

“Dulu sering dimarahi orang tua, mungkin karena khawatir saya perempuan kumpul dengan anak motor. Tapi sekarang orang tua sudah mengizinkan, yang penting saya izin dulu sebelum ikut kumpul sampai larut malam seperti ini. Setelah tahu kegiatannya positif, jadi orang tua saya bisa mengerti,” terang warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kudus, beberapa waktu lalu.

Menurut Dian, anggota klub motor kebanyakan orangnya asik, mudah berbaur dan lucu. Karena merasa nyaman, Dian tidak merasa cabggung meski dirinya satu-satunya perempuan. Dia ikut Kopdar Kudus Beat Club, karena mengenal ketuanya yang dulu kakak kelas sewaktu di sekolah menengah atas (SMA).

 

 

 

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK