Kebudayaan yang ada di Provinsi Riau memiliki ciri khas sebagai kebudayaan melayu.
Adat dan kebudayaan melayu yang mengatur tingkah laku dan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal dan berasal dari daerah ini.
1. Rumah Adat
Rumah adat daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar.
Rumah ini merupakan tempat tinggal para datuk, pemangku adat.
Ruangan rumah terdiri dari: ruangan besar yang dipergunakan untuk tempat tidur, ruang bersila, anjungan dan dapur.
Tiang-tiang rumah, sirip atap, loteng, tangga dan alasnyasemua berhiasan ukiran.
Ukirannya mempunyai corak yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Ruang adat
ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk untuk pertemuan dan musyawarah
adat.
2. Pakaian Adat
Pakaian Adat Riau Bukti bahwa Melayu Riau memiliki budaya yang maju adalah bahwa
masyarakatnya memiliki pakaian adat yang bermacam-macam sesuai dengan keperluannya.
Pakaian Keseharian
Pakaian keseharian adalah pakaian yang digunakan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Dibandingkan jenis pakaian adat Riau yang lain, pakaian keseharian terbilang sangat sederhana.
Tidak terlalu banyak pernik dan aksesoris.
Pakaian Resmi
Di masa silam, pakaian resmi adat Riau hanya dikenakan saat ada pertemuan resmi kerajaan.
Akan tetapi, saat ini baju tersebut lebih sering digunakan dalam acara resmi kepemerintahan.
Pakaian Upacara Adat
Beda acara, beda pula pakaiannya.
Saat upacara adat seperti upacara pelantikan, upacara penobatan raja, upacara penerimaan
anugerah, upacara penyambutan tamu, dan lain sebagainya, masyarakat Melayu Riau menggunakan
jenis pakaian adat yang berbeda.
Laki-laki menggunakan Baju Kurung Cekak Musang, sedangkan para perempuan menggunakan baju
Baju Kurung Tulang Belut (gadis) dan Baju Kebaya Laboh Cekak Musang (setengah baya) yang dibuat
dari kain sutra.
Pakaian Upacara Perkawinan
Baju pengantin laki-laki adat Melayu bernama Baju Kurung Cekak Musang (Baju Kurung Teluk
Belanga).
Baju adat Riau ini dilengkapi dengan kain sarung yang memiliki warna dan motif sesuai baju
kurungnya.
Beberapa ornamen lain seperti mahkota di kepala, sebai berwarna kuning di bahu bagian kiri, sepatu
runcing, rantai panjang di leher, canggai di kelingking, dan keris berkepala burung serindit diselipkan
di pinggang kiri.
Adapun untuk pengantin perempuan, mereka akan mengenakan pakaian yang bermacam-macam
tergantung dari upacaranya.
Saat upacara malam berinai, mereka menggunakan baju kurung teluk belanga, saat upacara
berandam, menggunakan baju kurung kebaya pendek saat upacara akad nikah menggunakan baju
kurung teluk, dan saat upacara bersanding menggunakan kebaya laboh
3. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat digemari di daerah Riau.
Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi yang sangat populer dan disenangi.
Tari Tandak Sebati, merupakan jenis tari pergaulan yang digarap dengan memanfaatkan
perbendaharaan unsur-unsur gerak tari Melayu kepulauan.
Rentak musik melayu yang mengiringinya membuat joged yang dinamis ini bersuara gembira.
Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk menyambut
tamu atau pembukaan acara-acara tertentu.
Tarian ini menggambarkan bahwa orang melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan
kekerabatan.
Tari Zapin, merupakan makna adab sopan santuan, sikap hormat dan memuliakan orang lain.
Tari Zapin juga bermakna penutup atau penyudah dari sebuah persembahan yang disampaikan pada
setiap orang yang melihatnya.
4. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional yang terkenal dinamakan Pedang Jenawi.
Pedang ini biasanya dipergunakan oleh panglima perang, sedangkan para prajuritnya memakai
klewang.
Selain klewang para prajurit yang dipersenjatai pula dengan tombak.