NEWS
DETAILS
Kamis, 01 Apr 2021 09:42 - Honda Community

Indonesia memiliki beragam kuliner yang tersebar di berbagai wilayah. Jika Makassar punya coto Makassar, Palu punya sup kaledo yang khas.

Sup kaledo mirip dengan sup buntut. Bedanya, tulang sup kaledo berasal dari kaki lembu atau iga sapi khas Donggala.

Penyajiannya pun dilengkapi dengan bongkahan tulang sapi yang di dalamnya ada sumsum tulang yang melimpah. Rasanya dijamin bakal memanjakan lidah Brader.

Kaledo merupakan singkatan dari Kaki Lembu Donggala. Donggala sendiri adalah nama dari sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Palu.

Namun dalam bahasa Kaili, kaledo memiliki arti sendiri. Ka artinya "keras", dan Ledo artinya "tidak". Jadi bisa diartikan sebagai "tidak keras".

Untuk membuat sup kaledo, daging direbus dalam durasi yang cukup lama, sehingga tekstur dagingnya lebih empuk. Sementara untuk kuahnya, dibuat dari kaldu sup biasa tanpa santan.

Untuk bahan-bahan seperti bumbu pada kuahnya juga tidak ribet. Hanya memerlukan garam, jeruk nipis, cabai segar, dan campuran bawang goreng.

Dalam penyajiannya, sup kaledo tidak disantap dengan nasi. Biasanya, Brader akan disajikan sup kaledo dengan singkong atau ubi rebus.

Singkong direbus terlebih dahulu agar teksturnya lebih empuk dan disajikan tanpa tambahan bumbu. Agar lebih nikmat, bisa ditambah dengan irisan jeruk nipis dan taburan bawang goreng.

Sup kaledo sudah menjadi makanan khas Palu sejak dulu. Menurut masyarakat sekitar, zaman dulu sup kaledo disajikan sebagai makanan kehormatan untuk kalangan bangsawan Palu.

Dalam jamuannya, para tamu dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan status sosial. Tapi seiring berkembangnya zaman, kuliner satu ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan dan mudah ditemui di warung-warung yang ada di Donggala dan sekitarnya.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK