NEWS
DETAILS
Selasa, 19 Jan 2021 09:10 - Honda Community

Saat ini motor matic menjadi salah satu jenis kendaraan yang paling memiliki banyak peminat. Selain karena menawarkan kemudahan dalam berkendara, motor matic juga kerap digadang-gadang sebagai motor yang lebih hemat bahan bakar. Tak heran jika kehadirannya pun kemudian memikat banyak kalangan masyarakat untuk memilikinya.

Sayangnya, di balik kemudahan yang ditawarkan tersebut, motor matic sebenarnya membutuhkan perawatan yang lebih rumit jika dibandingkan dengan motor bebek atau sport, lho. Pasalnya, jenis kendaraan yang satu ini bergerak dengan memanfaatkan transmisi otomatis dari CVT.

Apa itu CVT? CVT merupakan kependekan dari Continuously Variable Transmission, di mana komponen tersebut memiliki fungsi meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian roda ban sehingga motor dapat berjalan dan digunakan berkendara. Melihat fungsinya tersebut, jelas komponen ini memegang peran vital dalam operasional sebuah kendaraan.

Namun, tak banyak orang yang tahu, meski bekerja secara otomatis perangkat ini juga dapat mengalami kerusakan. Jika tak segera diperbaiki, motor matic Brader akan menimbulkan berbagai macam kendala seperti bunyi yang aneh saat motor digunakan hingga kendaraan yang bisa mogok sewaktu-waktu.

Nah, pada artikel kali ini, Brader akan mendaptkan informasi mengenai tanda-tanda atau gejala apa saja yang muncul ketika terdapat kerusakan pada komponen di dalam CVT. Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini ya, brad.

Tanda-tanda Kerusakan Komponen CVT pada Motor Matic.

1. Roller

Roller menjadi salah satu komponen dalam CVT yang memiliki peran besar. Perangkat ini digunakan untuk mengatur putaran yang dihasilkan oleh mesin dari kecepatan rendah ke tinggi.

Dalam prakteknya, usia pakai komponen roller ini hanya setelah digunakan berkendara menempuh jarak 20.000 - 24.000 km. Biasanya, setelah melebihi jarak total jarak yang ditempuh tersebut, roller akan mulai aus bahkan hingga peyang. Akibatnya, kendaraan Brader pun akan menimbulkan suara atau getaran yang cukup berisik.

2. Pulley atau rumah roller

Kinerja mesin motor yang kurang maksimal juga bisa dipengaruhi oleh komponen pulley atau rumah roller yang bermasalah. Ini biasanya disebabkan ketika Brader terlalu sering membawa beban berlebih saat berkendara hingga membuat komponen pulley tergerus terlalu sering dan menyebabkannya cepat aus.

3. Kampas kopling

Jika saat digunakan berkendara, Brader mendengar suara decitan dari bagian transmisi. Bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh kampas kopling motor yang cenderung mulai aus. Brader bisa mengatasinya dengan mengganti kampas kopling bekas dengan yang baru agar masalah tersebut tidak berkelanjutan.

4. Komponen v-belt

V-belt memiliki fungsi yang nyaris mirip dengan rantai pada motor bebek. Hanya saja, komponen ini berbentuk seperti sabuk yang berbahan dasar karet. Kerusakan pada v-belt akan menunjukkan tanda-tanda berupa suara berisik yang berasal dari dalam CVT.

Kinerja v-belt yang bermasalah tersebut bisa sangat berpengaruh terhadap kenyamanan berkendara Brader bahkan juga dapat mengganggu kinerja komponen yang lain. Terlebih jika komponen tersebut sudah mulai retak karena dapat mengalami putus sewaktu-waktu.

5. Gear rasio CVT

Pernahkah Brader berkendara dan mendengar bunyi dengungan yang cukup keras? Bisa jadi bunyi tersebut berasal dari masalah yang terdapat dalam komponen CVT. Biasanya ini disebabkan oleh komponen gear rasio yang sudah mulai aus atau goyah karena faktor dari usia pemakaian.

Nah, gear rasio yang aus tersebut bisa jadi disebabkan karena Brader jarang mengganti oli. Sehingga kinerja gear menjadi terhambat dan menyebabkan gesekan antar komponen menjadi terasa berat. Untuk itu pastikan bahwa Brader selalu rutin melakukan penggantian oli setiap 2 bulan sekali.

Demikianlah artikel mengenai gejala atau tanda-tanda kerusakan yang biasa muncul pada komponen CVT motor matic yang bermasalah. Jika Brader menemui kendala tersebut, segeralah untuk mencaritahu komponen apa yang rusak dan harus segera diperbaiki. Jangan menunda membawanya ke bengkel untuk dilakukan servis karena dapat memicu kerusakan pada komponen lain di masa mendatang.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK