JAYAPURA – Bro/Sis tahu gak sih kalau di Indonesia Timur, ternyata banyak juga pecinta komunitas motor tua Honda.

Salah satunya adalah Papua, lebih tepatnya Komunitas Djajapoera Honda Tempoe Doeloe (Djadoel), yang berisi para bikers pecinta sepeda motor Honda klasik yang pastinya sudah tidak lagi diproduksi oleh Astra Honda Motor, seperti CB100, Win 100, C70, GL 100.

Pendiri dan Dewan Penasehat Komunitas Djadoel Papua, Vauz mengatakan, klub ini terbentuk sejak 13 Juni 2010 akibat persamaan tempat kerja, hobby dan adanya kesamaan misi.

“Saat ini sudah ada 200 member yang terdaftar dalam komunitas kami ini,” kata Vauz.

Menurut Vauz, sepeda motor  yang mereka punya memang sudah tidak diproduksi lagi di Indonesia.

“Namun kami memiliki misi yang baik untuk menjadi perpanjangan tangan AHM dalam meningkatkan, melestarikan dan mempertahankan brand image Honda, khususnya di Papua,” jelasnya.

Vauz mengaku, motor tua Honda di Indonesia kebanyakan adalah motor-motor terbaik di jamannya yang kini menjadi legenda.

Selain itu, keasikan menunggangi motor tua bisa membuat kepercayaan diri para anggota komunitas meningkat, hingga akhirnya mereka pun sering menjadi pusat perhatian di jalan.

Karena menjadi pusat perhatian, mereka juga harus mencontohkan perilaku berkendara yang baik kepada tiap pengguna jalan di sana.

“Setiap kami berkendara tetap menjaga santun berlalu lintas, safety riding, menghargai pengguna jalan lain ,dan tentunya selalu safety gear,” jelas Vauz.

Komunitas yang juga sudah berusia 7 tahun ini sering melakukan kegiatan sebagai bentuk eksistensi dan penyaluran misi.

Misalnya memberikan penyaluran bantuan kemanusiaan yang sering dilakukan untuk warga-warga Papua yang tinggal di perbatasan dan pedalaman.

“Kami ingin menjadi bagian terbaik dari warga di kota ini. Kami ingin membuktikan bahwa Djodoel adalah salah satu komunitas Honda di Jayapura yang peduli terhadap kemanusiaan, minimal berbagi kepada sesama,” tutup pria ramah ini.