Ada beberapa hal yang patut diperhatikan pada saat berboncengan dengan sepeda motor. Hal ini perlu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan pengendara maupun penumpang belakang. Karena, dalam beberapa kasus kecelakaan sepeda motor, beberapa korbannya adalah penumpang belakang.
Sikap atau posisi yang baik dan benar tidak hanya dilakukan oleh pengendara sepeda motor, akan tetapi wajib pula diterapkan oleh penumpang belakang atau yang membonceng. Entah itu pembonceng pria atau wanita.
Usahakan posisi tubuh pembonceng sejajar dengan pengendara di depan. Selain tubuh bagian depan boncenger dirapatkan ke punggung pengendara, lutut dan paha pun wajib merapat pada kedua paha pengendara.
Lalu, bagaimana jika membonceng wanita? "Posisi yang sama juga dilakukan saat kita membonceng seorang wanita. Yang penting, posisi duduknya sama seperti para pria, yaitu 'mengangkang'," terang Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defense Driving Consulting (JDCC).
Menurutnya, jika si wanita duduk menyamping, maka keseimbangan tidak sempurna saat motor melaju. "Jika posisi duduk pembonceng tidak mengangkang, otomatis motor akan lebih berat ke kiri. Jika terjadi kecelakaan, maka si pembonceng akan lebih dulu terjatuh atau terlempar dari motor," tuturnya.
Jusri juga berpesan agar para pembonceng memperhatikan pakaian yang dikenakan saat akan berboncengan di motor. Disarankan untuk mengenakan celana panjang agar leluasa dan nyaman saat dibonceng.